World Health Organisation (WHO) secara berkala mempublikasikan “Essential Diagnostics List” (EDL) sejak tahun 2018. EDL ialah dokumen yang berisi rekomendasi tes berupa point-of-care test (tes cepat) atau tes dalam laboratorium yang dinilai sebagai tes yang harus ada sebagai penunjang diagnosis penyakit di semua negara.
Beberapa waktu lalu pada Jumat 29 Januari 2021, WHO meluncurkan EDL ke-3 versi 2021. Pada EDL seri terbaru ini WHO memasukkan tes serologi (deteksi antigen dan antibodi) Aspergillus dan tes molekular PCR untuk Pneumocystis. Penderita penyakit aspergillosis diperkirakan mendekati angka 10 juta orang di dunia. Pneumocystis merupakan jamur penyebab pneumonia dengan estimasi menyebabkan penyakit pada 500 ribu orang per tahun.
Deteksi antigen Aspergillus pada masa pandemi COVID-19 merupakan hal yang krusial mengingat pada pasien COVID derajat berat angka kejadian infeksi aspergillus cukup tinggi (hingga 26% pada sebuah studi di Jerman). Tes cepat dalam bentuk lateral flow assay untuk antigen dan antibodi Aspergillus telah ada namun belum tersedia di Indonesia. Dengan terbitnya EDL WHO 2021 ini semoga dapat menjadi bahan pertimbangan para pengambil kebijakan kesehatan di Indonesia untuk membantu ketersediaan dan pengembangan alat deteksi penyakit jamur di Indonesia.
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=eWAPPX7n-vg&feature=youtu.be
https://www.who.int/news/item/29-01-2021-who-publishes-new-essential-diagnostics-list-and-urges-countries-to-prioritize-investments-in-testing
https://www.who.int/health-topics/in-vitro-diagnostics#tab=tab_1
Tinggalkan Balasan