Konferensi Pers Merebaknya Jamur Hitam pada pasien COVID-19
mikologi admin | Diposting pada |
Pokja Bidang Mikosis Paru, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menggelar konferensi pers guna melakukan klarifikasi terkait terjadinya penyakit “jamur hitam” (black fungus) pada pasien COVID-19 di India pada 3 Juni 2021. Lonjakan kasus mukormikosis sebanyak > 9.000 kasus telah dilaporkan di India pada bulan Mei 2021.
Dr. dr. Anna Rozaliyani, M.Biomed, SpP(K), ketua Pokja Bidang Mikosis Paru, PDPI menyampaikan ‘Black fungus’ pada kasus mukormikosis merupakan istilah yang tidak tepat. Mukormikosis adalah infeksi jamur sistemik yang disebabkan golongan Mucormycetes. Istilah ‘black fungus’ tidak tepat karena Mucormycetes bukanlah kelompok jamur hitam (Dematiaceae) walaupun jamur ini menyebabkan kelainan jaringan berwarna kehitaman.
Mukormikosis termasuk penyakit langka, tetapi berbahaya karena potensi kematiannya sangat tinggi. Angka kematian bervariasi antara 46% – 96% tergantung pada kondisi penyakit pasien, jenis jamur, dan bagian tubuh yang terkena. Mukormikosis berpotensi menyerang berbagai sistem organ yang mengakibatkan munculnya beragam gejala klinis yang berkembang cepat.
Pada pasien COVID-19 derajat berat terjadi gangguan sistem kekebalan tubuh yang serius dan berisiko mengalami infeksi jamur sistemik, termasuk mukormikosis. Beberapa faktor risiko mukormikosis pada pasien COVID-19 ialah adanya diabetes mellitus dengan gula darah belum terkontrol dan pemberian kortikosteroid dengan dosis yang tidak tepat dan jangka waktu lama. Dr.Anna menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam penggunaan obat kortikosteroid agar tidak menggunakan obat tanpa petunjuk dari dokter karena berisiko menimbulkan risiko infeksi jamur.
Dokumentasi video klik di sini.
Press release bisa di klik di sini
Tinggalkan Balasan