PULSE 1 – Fungal Diseases Among Global Health Issues in The Pandemic Era: The Route of Awareness
mikologi admin | Diposting pada |
31 Oktober 2020 – Pusat Mikosis Paru FKUI – RSUP Persahabatan menyelenggarakan PULSE (Pulmonary Mycoses Webinar Series), sebuah platform edukasi terkait penyakit jamur paru. Edisi perdana PULSE telah sukses terlaksana dan dihadiri 370 peserta dari seluruh Indonesia. Seminar nasional ini mengangkat tema “Fungal Diseases Among Global Health Issues in The Pandemic Era: The Route of Awareness”. Acara dibuka oleh Prof. Dr. Anwar Jusuf, Sp.P(K), FISR, guru besar Fakultas Kedokteran UI selaku moderator. Terdapat tiga pembicara dalam seminar ini yaitu Dr. Fathiyah Isbaniah Sp.P(K), FISR; Dr. Vera Irawaty, Sp.An, KIC; dan DR. Dr. Anna Rozaliyani, M.Biomed, Sp.P(K).
Dr Fathiyah mengungkapkan fakto risiko terjadinya infeksi jamur paru diantaranya ialah adanya penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), lama perawatan lebih dari 10 hari, riwayat merokok dan penggunaan antibiotic lebih dari dua pekan. Hal yang menarik ialah adanya fenomena CAPA (COVID-19 associated pulmonary aspergillosis), yaitu infeksi aspergillosis paru pada pasiden COVID-19. Dr Vera memaparkan hasil penelitian terbaru di Jerman, frekuensi terjadinya CAPA ialah 26% pada pasien COVID-19 sedang-berat yang dirawat di ruang perawatan intensif. Diagnosis penyakit jamur paru dipaparkan secara jelas dan detil oleh dr.Anna. Metode diagnosis konvensional berupa kultur jamur dari sampel setril merupakan gold standard, namun hal ini terkendala oleh rendahny sensitivitas dari kultur jamur, waktu yang lama untukmendapatkan hasil, serta keterbasan tekhnisi lab dan fasilitas laboratorium yang menunjang diagnosis penyakit jamur. Dr.Anna menekankan pula pentingnya diagnosis berbasis serologi pada penyakit jamur seperti galaktomanan, beta-D glukan dan antibody IgG Aspergillus yang dapat memberikan hasil yang lebih cepat dengan sensitivitas yang lebih baik dibanding klutur jamur. Diagnosis yang cepat akan membantu pasien menerima terapi yang tepat dan harapannya dapat meningkatkan angka kesembuhan pasien.
Berikut rekaman video webinarnya….
Tinggalkan Balasan