Aspergillosis paru kronik setelah selesai terapi tuberkulosis, seberapa seringkah terjadi?
mikologi admin | Diposting pada |
Hari ini 24 Maret diperingati setiap tahunnya sebagai hari tuberkulosis (TB) sedunia. Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia terlebih di era pandemi COVID-19. Pasien TB yang sudah dinyatakan sembuh terkadang tetap mengeluhkan gejala pernapasan seperti batuk, sesak, nyeri dada dengan intensitas yang ringan sampai sedang. Hal ini bisa menjadi tanda adanya infeksi TB yang kambuh atau infeksi mikroorganisme lain di paru-paru misalnya jamur Aspergillus.
Kolaborasi tim peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan University of Manchester mengungkapkan terdapat 13% pasien pada akhir pengobatan bulan ke-6 TB yang memenuhi kriteria diagnosis aspergillosis paru kronik (APK). Penelitian ini diikuti oleh 203 pasien dari berbagai rumah sakit di Jakarta dan sekitarnya.
Hal lain yang disebutkan dalam artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal internasional ini adalah bahwa Immunoglobulin (Ig) G sebagai petanda diagnosis utama aspergillosis paru kronik pada pasien Indonesia memiliki cutoff yang berbeda dengan cut off pada populasi Eropa dan Afrika (11.5 mg/L vs 20mg/L menggunakan Immulite). Hal ini mengindikasikan perlunya studi lanjutan terkait validasi uji IgG untuk pasien APK di Indonesia guna membantu diagnosis akurat penyakit ini. Upaya pengobatan pasien tuberkulosis tidak berhenti sampai pasien selesai pengobatan TB namun penyakit lanjutan atau komplikasi TB seperti APK harus mendapat perhatian yang serius guna mencegah kerusakan jaringan paru yang lebih luas. Artikel selengkapnya dapat dibaca pada link berikut ini https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0732889320305010?via%3Dihub.
- Setianingrum, F.; Rozaliyani, A.; Syam, R.; Adawiyah, R.; Tugiran, M.; Sari, C.Y.I.; Burhan, E.; Wahyuningsih, R.; Rauteema-Richradson, R.; Denning, D.W. Evaluation and Comparison of Automated and Manual ELISA for Diagnosis of Chronic Pulmonary Aspergillosis (CPA) in Indonesia. Diagnostic Microbiol. Infect. Dis., 2020, 98, 1–6.
Tinggalkan Balasan