Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wp-statistics domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u3236218/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the really-simple-ssl domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u3236218/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the premium-addons-for-elementor domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u3236218/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the updraftplus domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u3236218/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain page-builder-framework dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/u3236218/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Aspergillosis paru kronik setelah selesai terapi tuberkulosis, seberapa seringkah terjadi? – Pusat Mikosis Paru

Aspergillosis paru kronik setelah selesai terapi tuberkulosis, seberapa seringkah terjadi?

https://www.news-medical.net/amp/news/20201110/COVID-19-associated-pulmonary-aspergillosis-caused-by-aspergillus-fumigatus.aspx. Image Credit Kateryna Kon / Shutterstock.

Hari ini 24 Maret diperingati setiap tahunnya sebagai hari tuberkulosis (TB) sedunia. Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia terlebih di era pandemi COVID-19. Pasien TB yang sudah dinyatakan sembuh terkadang tetap mengeluhkan gejala pernapasan seperti batuk, sesak, nyeri dada dengan intensitas yang ringan sampai sedang. Hal ini bisa menjadi tanda adanya infeksi TB yang kambuh atau infeksi mikroorganisme lain di paru-paru misalnya jamur Aspergillus

Kolaborasi tim peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan University of Manchester mengungkapkan terdapat 13% pasien pada akhir pengobatan bulan ke-6 TB yang memenuhi kriteria diagnosis aspergillosis paru kronik (APK). Penelitian ini diikuti oleh 203 pasien dari berbagai rumah sakit di Jakarta dan sekitarnya.    

Hal lain yang disebutkan dalam artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal internasional ini adalah bahwa Immunoglobulin (Ig) G sebagai petanda diagnosis utama aspergillosis paru kronik pada pasien Indonesia memiliki cutoff yang berbeda dengan cut off pada populasi Eropa dan Afrika (11.5 mg/L vs 20mg/L menggunakan Immulite). Hal ini mengindikasikan perlunya studi lanjutan terkait validasi uji IgG untuk pasien APK di Indonesia guna membantu diagnosis akurat penyakit ini. Upaya pengobatan pasien tuberkulosis tidak berhenti sampai pasien selesai pengobatan TB namun penyakit lanjutan atau komplikasi TB seperti APK harus mendapat perhatian yang serius guna mencegah kerusakan jaringan paru yang lebih luas. Artikel selengkapnya dapat dibaca  pada link berikut ini https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0732889320305010?via%3Dihub.

 

  1. Setianingrum, F.; Rozaliyani, A.; Syam, R.; Adawiyah, R.; Tugiran, M.; Sari, C.Y.I.; Burhan, E.; Wahyuningsih, R.; Rauteema-Richradson, R.; Denning, D.W. Evaluation and Comparison of Automated and Manual ELISA for Diagnosis of Chronic Pulmonary Aspergillosis (CPA) in Indonesia. Diagnostic Microbiol. Infect. Dis., 2020, 98, 1–6.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *